Assalamu'alaikum Wr. Wb.
kalau saja hidup tidak berevolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu satgnan di satu titik, maka.. tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. Cukup satu.
satu detik yang segenap keberadaannya dipersembahkan untuk bersamamu, dan bukan dengan ribuan hal lainyang menanti untuk di lirik pada detik berikutnya. Betapa kamu rela membatu untuk itu.
akan tetapi, hidup ini cair. semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
-dee lestari-
Satu kutipan favoritku, aku menuliskannya pada album pertemananku, menuliskan ini pada hadiah kecilku untuk ayu, dan sekarang aku berikan padamu. Mungkin aku tidak akan bisa menulis sebaik dirimu, tapi aku akan berusaha menjadi sabahatmu, walaupun sepertinya belum pantas rasanya "kata" itu tersemat padaku.
Kau ingatkan, kita dipertemukan dalam satu regu MOS SMP 1. Walaupun aku tidak memiliki ingatan setajam dirimu, setidaknya aku masih bisa mengingat deretan kecil kenangan-kenangan kita. Tiga tahun bersama, sepertinya bukan waktu yang singkatkan untuk saling mengenal satu sama lain lebih dalam, hingga tidak terasa sudah 6 tahun pertemanan ini merajut kita dalam satu ikatan. Yang awalnya, saling malu untuk bicara, hingga akhirnya akrab, kadang ada rasa marah-marahan, merajuk dan apalah perasaan itu. Dan akhirnya kita berpisah, melajutkan masa SMA di tempat yang berbeda. Kita menjalani kehidupan sekolah masing-masing. Dengan seragam yang berbeda, putih ala-ala kesehatan, dan abu-abu untuk ala-ala murid SMA. Namun intensitas pertemuan rupanya tidak menghalangi segala pertemanan yang semakin erat saja. Ada rasa rindu dikala kita tak bertemu, berkumpul satu sama lain. Dan ketika waktupun mengizinkan kita untuk kembali bertemu, begitu senangnya perasaan kita.
Kau ingat? Dulu kita tidak seakrab sekarang. Dulu kau dan ayu suka sekali saling ngambek-ngambekan. Dulu kau dan ikbal sepertinya sangat anti jika di persatukan entah apapun alasannya. Dulu kau dan lili yang hanya sebatas teman biasa, sekedar teman sekelas bagimu hahahah. Tapi lihatlah sekarang, justru perpisahan yang membuat kita semakin erat dan membuat kita akhirnya bersatu dalam suatu ikatan persahabatan. Lihatlah, justru semakin sulit waktu itu untuk kita dapatkan, justru semakin membuat kita selalu berusaha agar waktu itu berpihak pada kita. Rasa ingin selalu bertemu, rasa ingin mengenang kenangan, rasa kebersamaan kita yang kian hari makin terasa erat saja, membuat kita tahu bahwa untuk mendapatkan seorang saudara, kita tidaklah harus sedarah. Dan inilah yang kurasakan pada kalian, pada dirimu.
Dan kini, kita kembali dihadapkan pada tantangan baru, menuju perkuliahan, merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswa yang siap melangkah menuju kesuksesan. Aku tahu, kita bahkan hampir kembali dipersatukan dalam kampus yang sama. Politeknik Kemenkes Makassar. Namun aku lebih memilih untuk pergi, rasanya tidak siap untuk diriku melanjutkannya, walaupun sejujurnya rasa sedih juga selalu menggeliat dihati kecilku. Apakah ini keputusan yang tepat ataukah tidak. Tapi aku tahu, kau akan sukses nantinya dan jika Allah menghendaki, akupun akan menyusul dan bersama-sama menuju kesuksesan itu. Aku tahu kau orang yang pantang menyerah. Kau akan menjalani keseharianmu sebagai mahasiswi Farmasi, yang nantinya akan selalu siap untuk memberikan obat terbaiknya bagi mereka yang membutuhkan. Bukan cuma obat penangkal rasa sakit saja, tapi segala obat, penangkal rasa sedih, pemberi semangat, pemberi motivasi dan semua hal yang menyenangkan. Aamiin... Allahumma Aamiin..
Aku tahu, nantinya kau akan mendapatkan kawan baru, kawan yang akan lebih memahamimu di bandingkan diriku. Aku tidak akan apa-apa. Tapi bolehkah aku meminta satu hal padamu? Jangan pernah lupakan aku kawan, aku adalah tipe orang yang akan sangat marah jika di lupakan hahah. Mungkin tulisanku ini tidak sebanding dirimu, tapi semoga bisa menjadi satu hal yang berkesan untukmu. And the last, aku yakin, orang-orang tidak akan pernah menyesal jika mengenalmu..
Aku pergi bukan berarti tak setia
Aku pergi demi untuk cita-cita
Maaf bila mungkin kita harus terpisah
Relakanlah mungkin ini sudah takdirnya
Ku tak ingin ada benci
Ku tak ingin ada caci
Yang ku ingin kita selalu baik-baik saja
Kenangan kita takkan ku lupa
Ketika kita masih bersama
Kita pernah menangis, kita pernah tertawa
Pernah bahagia bersama
Semua akan selalu ku ingat
Semua akan selalu membekas
Kita pernah bersatu dalam satu cinta
Dan kini kita harus terpisah
Aku pergi ..
-Alika, Aku Pergi-
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Read this again.. Huhu kangennyaaa :(
BalasHapus